Yuk Cari Barang Antik kesukaanmu disini

Jumat, 28 November 2014

Plang Levensgevaar

Sold Out
( Bp. Mlyd, Solo. Thanks )
Ukuran 24 Cm x 14 Cm
Original

 Papan peringatan ini di pasang pada tiang Listrik di Zaman Belanda, Menggunakan 3 Bahasa (Inggris, Indonesia, dan Jawa)
    "Levensgevaar" artinya awas sangat berbahaya yang dipergunakan untuk memperingatkan kalangan Belanda Sendiri, di terjemahkan kedalam bahasa indonesia yang belum disempurnakan  menjadi  "awas elestrik' dan juga kedalam huruf jawa yang artinya "Sing Dhemek Mati". Ini merupakan peringatan Pemerintah Belanda yang sangat keras kepada penduduk untuk menjauhi tiang listrik dengan aliran listrik yang sangat tinggi.

Kamis, 13 November 2014

Komik Punisher, Batman, dan X-Men



Harga @Rp. 15.000
Kondisi Mulus

Neon Box Anker Stout

 Kondisi Lampu Menyala
Kondisi Lampu dimatikan

Harga Rp.450.000
Neon Box Anker Stout ini  Mulus, Satu Muka & Berfungsi Normal.

Tangki Motor Honda C90




Harga Rp.450.000

Tangki Honda C90 ini Original, masih utuh dan tidak bocor.
 Namun Emblem Tulisan Hondanya sudah di lepas.

Ijazah Sekolah Mambaul Ulum dimasa pemerintahan PB X




Harga @ Rp.50.000
                Inilah format Ijazah yang dikeluarkan pihak sekolah Mambaul Ulum, Ijazah masih kosongan / belum diisi data-data siswa.

              Inilah Ijazah yang dikeluarkan ke sekolah mambaul ulum ketika PB X berkuasa, dimasanyalah pembangunan infrastruktur warga berjalan pesat ke arah modern, beliau membangun sekolah-sekolah di sekitar kraton surakarta, pasar klewer dan pasar gede, rumah sakit kadipolo, bendungan di sekitar bengawan solo, rumah pemotongan hewan jagalan, gapura-gapura perbatasan kota, rumah singgah dll.
Gedung Pengadilan Tinggi Agama beralih fungsi menjadi SEKOLAH - 1. Mambaul ulum tahun 1931 pada masa pemerintahan PAKU BUWONO X (1893-1939). setelah surakarta berada dibawah pemerintahan RI tahun 1952, bangunan berubah nama menjadi 2. SEKOLAH GURU AGAMA oleh kementrian agama RI berubah menjadi 3. PENDIDIKAN GURU AGAMA ATAS DAN PERTAMA.
bangunan ini berubah fungsi lagi menjadi KANTOR 1. Mahkamah Islam Tinggi pada tahun 1970 dan 2. Pengadilan Tinggi Agama pada tahun 1973
karena berpindahnya pusat pemerintahan yang berada di Jakarta, bangunan ini beralih fungsi kembali menjadi bangunan SEKOLAH dengan nama MAN 2 Surakarta tahun 1992 sampai sekarang.( Wikipedia.org )

Takaran Kopi Nescafe




Harga Rp.450.000
Kondisi Utuh dan Normal

Rabu, 12 November 2014

Foto PB X ukuran 40 cm x 50 cm



 ( Bagian Belakang Foto )
Foto Original

Sold Out
( Bp. Yda, Jkt. Thanks )


Medali PLN


Harga Rp.225.000
 Bahan Kuningan

Jam Dinding Jepang



Harga Rp.450.000
Kondisi Mati

Rekening Listrik dengan Matrei Mesin 2 x 50

Harga @Rp. 45.000
Kondisi Very Good

Padjak PLN Matrei Mesin

Harga @ 25.000

Undangan Tanda Tangan Notonagoro


 Harga Rp.125.000

        Prof. Dr. Drs. Raden Mas Tumenggung Notonagoro S.H. (10 December 1905 – 23 September 1981) was an Indonesian legal scholar and thinker. He is credited as being the first to approach the state philosophy of Pancasila philosophically.[1]
         Notonagoro was born Sukamto in Sragen, Central Java, Indonesia on 10 December 1905. After marrying Gusti Raden Ayu Kostimah, daughter of Pakubuwono X, Susuhunan of Surakarta, he adopted the royal title Raden Mas Tumenggung and changed his name to Notonagoro.[1]
         Notonagoro graduated from the Rechtshogeschool in Jakarta in 1929, receiving the title Misteer in de Rechten.[1] He later received a Doktorandus in de indologi from Leiden University, Netherlands, in 1932.[1][2] After graduating, he found work in the Central Economics Office in Surakarta from 1932 to 1938. At roughly the same time, from 1933 to 1939, he taught at the Particuliaere Algemene Middelbare School in Jakarta.[1]
         A year after Indonesia's independence, Notonagoro was asked to join the Ministry of Prosperity; the following year, he began teaching at the Faculty of Agriculture in Klaten, Central Java.[1] In 1949 he assisted in the founding of Gadjah Mada University in Yogyakarta,[2] later becoming a guest lecturer teaching agrarian law. By 1952 he had become dean of the faculty of law.[1]
         Notonagoro became the founder of Gadjah Mada University's faculty of philosophy in 1968.[2] For his work with the university and thoughts on Pancasila, Notonagoro was given an honorary doctorate in philosophy from Gadjah Mada University on 19 December 1974. He died on 23 September 1981 (Wikipedia.org).



Harga Rp.125.000

Kwitansi Hotel Makasar

Harga Rp.35.000
Kondisi Utuh

Amplop Amboina

 Amplop Ned Indie Cap Tiba Amboina
Harga @Rp. 75.000



 Amplop Ned Indie Cap Tiba Amboina
Harga @Rp.50.000

 Amplop Ned Indie Cap Tiba Amboina, Nominal 40 dengan tanda "R"
Harga Rp.100.000

Amplop Ned Indie Cap Tiba Amboina, Nominal 40 dengan tanda "R 21"
Harga Rp.100.000

Sabtu, 08 November 2014

Arsip Jadul

Kwitansi Jaman Jepang
Harga @50.000

Kwitansi Ned Indie
Harga @Rp.40.000

Bungkus Rokok Siraho ( Rokok Jaman Jepang )
Harga @ Rp. 45.000

Kartu Pos Dai Nippon
Harga @ Rp.100.000
Amplop Cap Maleman Sriwedari
Harga Rp.250.000