Yuk Cari Barang Antik kesukaanmu disini

Kamis, 20 Maret 2014

Selasa, 18 Maret 2014

Dompet Dagadu



Kondisi Baru ( Bloom pernah di pakai )
Bordiran
Sold Out

Tanduk Rusa


Harga Rp.250.000
Tanduk ini tanpa tengkorak kepala utuh. Namun dengan keadaan yang ada sudah dapat di jadikan pajangan ruangan ataupun koleksi Anda.
Sold Out

Iklan Bergambar Bob Tutupoly

 Bagian Muka
Bagian Belakang
Harga Rp.125.000
Kondisi Utuh
Ukuran : 57 Cm x 48 Cm
Bahan : Kardus Tebal

Senin, 17 Maret 2014

Pisau Lipat Solingen German

Sold Out
( Bpk Dw, Solo. Thanks )
Kondisi: Utuh & Tajam
Panjang: 8 Cm ( jika dilipat )
Pisau ini cukup langka karena dibuat th 18an akhir, dan di jamin awet.

Minggu, 16 Maret 2014

Tanggalan Tahun 2005 dengan kisah Ken Arok








Harga Rp.125.000 + Ongkir
Ukuran Kertas 30 Cm x 20 Cm
Kondisi:  Utuh Mulus

Ken Arok atau sering pula ditulis Ken Angrok (lahir di Jawa Timur pada tahun 1182, wafat di Jawa Timur pada tahun 1247 atau 1227), adalah pendiri Kerajaan Tumapel (yang kemudian terkenal dengan nama Singhasari). Ia memerintah sebagai raja pertama bergelar Rajasa pada tahun 1222 - 1227 (atau 1247).
Asal usul Ken Arok adalah dikisahkan sebagai putra Gajah Para dari desa Campara (Bacem, Sutojayan, Blitar) dengan seorang wanita desa Pangkur (Jiwut, Nglegok, Blitar) bernama Ken Ndok.[1] "Gajah" adalah nama jabatan setara "wedana" (pembantu adipati) pada era kerajaan Kediri. Sebelum Ken Arok lahir ayahnya telah meninggal dunia saat ia dalam kandungan, dan saat itu Ken Ndok telah direbut oleh raja Kediri. Oleh ibunya, bayi Ken Arok dibuang di sebuah pemakaman, hingga kemudian ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.
Ken Arok tumbuh menjadi berandalan yang lihai mencuri dan gemar berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang. Lembong pun mengusirnya. Ia kemudian diasuh oleh Bango Samparan, seorang penjudi dari desa Karuman (sekarang Garum, Blitar) yang menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.
Ken Arok tidak betah hidup menjadi anak angkat Genukbuntu, istri tua Bango Samparan. Ia kemudian bersahabat dengan Tita, anak kepala desa Siganggeng, sekarang Senggreng, Sumberpucung, Malang.[1] Keduanya pun menjadi pasangan perampok yang ditakuti di seluruh kawasan Kerajaan Kadiri.
Akhirnya, Ken Arok bertemu seorang brahmana dari India bernama Lohgawe, yang datang ke tanah Jawa mencari titisan Wisnu. Dari ciri-ciri yang ditemukan, Lohgawe yakin kalau Ken Arok adalah orang yang dicarinya.[1]

Merebut Tumapel

Tumapel merupakan salah satu daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjadi akuwu (setara camat zaman sekarang) Tumapel saat itu bernama Tunggul Ametung. Atas bantuan Lohgawe, Ken Arok dapat diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.
Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung yang cantik. Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes, meskipun tidak direstui Lohgawe.
Ken Arok membutuhkan sebilah keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung yang terkenal sakti. Bango Samparan pun memperkenalkan Ken Arok pada sahabatnya yang bernama Mpu Gandring dari desa Lulumbang, sekarang Plumbangan, Doko, Blitar (Sukatman, 2012), yaitu seorang ahli pembuat pusaka ampuh.
Mpu Gandring sanggup membuatkan sebilah keris ampuh dalam waktu setahun. Ken Arok tidak sabar. Lima bulan kemudian ia datang mengambil pesanan. Keris yang belum sempurna itu direbut dan ditusukkan ke dada Mpu Gandring sampai tewas. Dalam sekaratnya, Mpu Gandring mengucapkan kutukan bahwa keris itu nantinya akan membunuh 7 orang, termasuk Ken Arok sendiri.
Kembali ke Tumapel, Ken Arok menjalankan rencananya untuk merebut kekuasaan Tunggul Ametung. Mula-mula ia meminjamkan keris pusakanya pada Kebo Hijo, rekan sesama pengawal. Kebo Hijo dengan bangga memamerkan keris itu sebagai miliknya kepada semua orang yang ia temui, sehingga semua orang mengira bahwa keris itu adalah milik Kebo Hijo. Dengan demikian, siasat Ken Arok berhasil.[1]
Malam berikutnya, Ken Arok mencuri keris pusaka itu dari tangan Kebo Hijo yang sedang mabuk arak. Ia lalu menyusup ke kamar tidur Tunggul Ametung dan membunuh majikannya itu di atas ranjang. Ken Dedes menjadi saksi pembunuhan suaminya. Namun hatinya luluh oleh rayuan Ken Arok. Lagi pula, Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung dilandasi rasa keterpaksaan.
Pagi harinya, Kebo Hijo dihukum mati karena kerisnya ditemukan menancap pada mayat Tunggul Ametung. Ken Arok lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai akuwu baru di Tumapel dan menikahi Ken Dedes. Tidak seorang pun yang berani menentang kepustusan itu. Ken Dedes sendiri saat itu sedang mengandung anak Tunggul Ametung.[1]

Mendirikan Kerajaan Tumapel

Pada tahun 1222 terjadi perselisihan antara Kertajaya raja Kadiri dengan para brahmana. Para brahmana itu memilih pindah ke Tumapel meminta perlindungan Ken Arok yang kebetulan sedang mempersiapkan pemberontakan terhadap Kadiri. Setelah mendapat dukungan mereka, Ken Arok pun menyatakan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang lepas dari Kadiri. Sebagai raja pertama ia bergelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi
Kertajaya (dalam Pararaton disebut Dhandhang Gendis) tidak takut menghadapi pemberontakan Tumapel. Ia mengaku hanya dapat dikalahkan oleh Bhatara Siwa. Mendengar sesumbar itu, Ken Arok pun memakai gelar Bhatara Siwa dan siap memerangi Kertajaya.
Perang antara Kadiri dan Tumapel terjadi di dekat desa Ganter. Pihak Kadiri kalah. Kertajaya diberitakan naik ke alam dewa, yang mungkin merupakan bahasa kiasan untuk mati.[1]

Keturunan Ken Arok

Ken Dedes telah melahirkan empat orang anak Ken Arok, yaitu Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Ken Arok juga memiliki selir bernama Ken Umang, yang telah memberinya empat orang anak pula, yaitu Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wergola dan Dewi Rambi.(  Wikipedia.org )


Poster Film Satria Baja Hitam


Harga Rp.20.000 + 0ngkir
Bahan Karton Tebal
Kondisi : Utuh

Ksatria Baja Hitam RX atau judul aslinya Kamen Rider BLACK RX (仮面ライダーBLACK RX Kamen Raidā Burakku Āru Ekkusu?), adalah program acara serial televisi ciptaan Shotaro Ishinomori yang dibuat oleh Toei. Kamen Rider BLACK RX adalah serial Kamen Rider yang ke-9 dari serangkaian serial Kamen Rider, dan juga acara Kamen Rider final pada periode Showa. Serial yang terdiri dari 47 episode ini merupakan hasil produksi bersama Mainichi Broadcasting System / TBS, dan disiarkan di Jepang mulai tanggal 23 Oktober 1988 sampai dengan tanggal 24 September 1989. Di Indonesia, serial BLACK RX ditayangkan oleh stasiun televisi RCTI pada tahun 1994 dengan dubbing Bahasa Indonesia dan sering disingkat dengan nama KBH RX. Serial ini adalah sekuel dari Ksatria Baja Hitam.( Wikipedia.Org )

Rabu, 12 Maret 2014

Selongsong Peluru









Harga Rp.400.000 
Jumlah 21 Selongsong
Selongsong Peluru ini kami temukan di pasar klitikan di kota Solo.
 di bagian tubuh selongsongnya tertulis dm 64 rh 070.

Brosur Film Bioskop Jadul





Harga @ Rp.35.000
 Brosur Film Bioskop ini berukuran 22 Cm x 17 Cm.
 Kondisinya Mulus &Utuh
Brosur film ini totalnya ada 96 film asing era 80an. Layak untuk Anda jadikan koleksi untuk mengenang perjalanan film bioskop di masa lalu.