Yuk Cari Barang Antik kesukaanmu disini

Selasa, 26 Agustus 2014

Buku Sarinah



Harga Rp. 150.000
"Djika wanita tiada mutlak-ikut-serta, kereta kita terdampar di tanah, garuda-nasional kita terpaku di bumi. Beladjarlah mengerti bahwa soal wanita adalah soal kita jang teramat penting. Beladjarlah menilaikan wanita itu sebagai elemen mutlak dalam perdjoangan kita."

Demikian kata Soekarno dalam buku yang ditulisnya pada 1947 di Yogyakarta. Ketika itu, Belanda datang kembali untuk menjadikan Indonesia sebagai Nederlandsch-Indie. Sesama pemimpin bangsa bersitegang, sehingga mengancam persatuan nasional. Bung Karno berupaya memecahkan masalah berat itu, antara lain dengan mencari kekuatan baru sebagi penguat persatuan nasional. Dan kekuatan itu ia temukan pada perempuan.
Dari itu saja, Sarinah bukanlah buku biasa. Apalagi jika menyigi kandungannya. Bagian awal mengungkap masalah perempuan Indonesia dan cara pemecahannya. Di sini sudah cukup terang perempuan di mata Soekarno. Bagi dia, "Soal perempuan adalah soal masjarakat dan negara." Untuk menguatkan ini, antara lain ia menukil sabda Nabi Muhammad SAW, "Perempuan itu tiang negeri. Manakala baik perempuan, baiklah negeri. Manakala rusak perempuan, rusaklah negeri."

Untuk mewujudkan pesan hadis itu, ia menganjurkan untuk mempelajari sejarah, termasuk sejarah (perempuan) Eropa. Tapi ia pun sepakat dengan pendapat Ki Hajar Dewantara: "Djanganlah tergesa-gesa meniru tjara moderen atau tjara Eropah, djanganlah djuga terikat oleh rasa konservatif atau rasa sempit, tetapi tjotjokanlah semua barang dengan kodratnja."
  (Source: Buku bekas.blogspot.com )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar