Ukuran: Diameter 29 Cm
Kondisi Utuh
Sold Out
Sold Out
Note; Wajan dengan bahan enamel ini kami lukis aneka merk soft drink dan berubah fungsi jadi bahan pajangan yang antik dan menarik.
Masih ingat wadah makanan/masak enamel yang dulu biasa dipakai oleh Ibu
atau Nenek kita? Panci, baskom, rantang, bahkan gelas enamel motif warna
telur asin abstrak atau yang berhiaskan aneka gambar memang kurang
populer saat ini. Namun tak ada salahnya Anda mempertimbangkan lagi
penggunaanya karena ternyata wadah enamel yang terkesan ketinggalan
jaman ini sebenarnya sehat dalam arti tidak mengkontaminasi makanan yang
ada di dalamnya.
Enamel merupakan teknik pelapisan logam/besi yang sudah dikembangkan sejak jaman Mesir Kuno (4000 tahun SM), dan teknik dasarnya masih bertahan hingga sekarang. Manusia membuat bubuk enamel dari bahan keramik yang kemudian ditaburkan menutupi permukaan besi yang akan dilapisi, lalu dipanaskan hingga temperatur 800 0C hingga bubuk enamel tadi meleleh serta melapisi permukaan besi dengan halus dan sempurna. Bahan keramik yang dipakai dapat diberi aneka warna – bahkan gambar - sehingga lapisan enamel yang terbentuk pun lebih indah.
Bahan keramik yang digunakan menjelaskan mengapa lapisan enamel amat sehat digunakan. Keramik memang tidak reaktif terhadap makanan sehingga sejak lama dikenal amat food grade (tidak mengkontaminasi makanan). Keramik enamel juga amat tahan terhadap sabun cuci (dishwasher safe), asam, serta bahan-bahan kimia. Berbeda dengan wadah plastik misalnya, yang memang secara alami akan mengalami pelarutan/leaching ke bahan makanan di dalamnya, enamel jelas lebih aman.
Keramik pun amat keras, namun getas (mudah pecah/retak jika terbentur dengan keras). Sifat keras membuat lapisan enamel tak mudah tergores oleh pisau atau alat masak logam saat dipakai. Namun perlu berhati-hati menangani wadah enamel karena sifat getasnya yang membuatnya beresiko pecah/retak, meski tetap lebih sukar pecah/retak dibanding gelas. Jika bahan keramiknya sudah pecah, lapisan enamel tak lagi mampu mencegah karat pada besi/logam dasarnya.
Temperatur pelelehan keramik yang tinggi pun memperbaiki sifat food grade enamel. Karena diproses pada temperatur setinggi 800 0C, temperatur kerja wadah masak yang umumnya maksimum hanya 400-an 0C (kondisi jika panci langsung dipanaskan di atas api kompor gas) jelas tak akan mampu merusak lapisan enamel. Artinya, lapisan enamel tak akan rusak karena pemanasan api. Hal ini berbeda dengan lapisan teflon contohnya, yang pada temperatur tertentu (230-an 0C) akan mudah rusak. Namun demikian, selalu lebih baik tidak memanaskan wadah enamel kosong di atas api karena temperaturnya akan naik amat tinggi. Pastikan wadah enamel telah berisi makanan/air/minyak/kuah/susu sebelum dipanaskan.
Wadah makanan enamel sebenarnya tidak menuntut perawatan yang rumit. Bahan dasar keramiknya yang sangat tidak reaktif itu sudah menjamin kemudahan perawatannya. Cukup pastikan untuk segera membersihkan dan mengeringkan enamel setelah digunakan serta menghindarkannya dari benturan keras, wadah enamel Anda pun dijamin tahan lama.
Enamel merupakan teknik pelapisan logam/besi yang sudah dikembangkan sejak jaman Mesir Kuno (4000 tahun SM), dan teknik dasarnya masih bertahan hingga sekarang. Manusia membuat bubuk enamel dari bahan keramik yang kemudian ditaburkan menutupi permukaan besi yang akan dilapisi, lalu dipanaskan hingga temperatur 800 0C hingga bubuk enamel tadi meleleh serta melapisi permukaan besi dengan halus dan sempurna. Bahan keramik yang dipakai dapat diberi aneka warna – bahkan gambar - sehingga lapisan enamel yang terbentuk pun lebih indah.
Bahan keramik yang digunakan menjelaskan mengapa lapisan enamel amat sehat digunakan. Keramik memang tidak reaktif terhadap makanan sehingga sejak lama dikenal amat food grade (tidak mengkontaminasi makanan). Keramik enamel juga amat tahan terhadap sabun cuci (dishwasher safe), asam, serta bahan-bahan kimia. Berbeda dengan wadah plastik misalnya, yang memang secara alami akan mengalami pelarutan/leaching ke bahan makanan di dalamnya, enamel jelas lebih aman.
Keramik pun amat keras, namun getas (mudah pecah/retak jika terbentur dengan keras). Sifat keras membuat lapisan enamel tak mudah tergores oleh pisau atau alat masak logam saat dipakai. Namun perlu berhati-hati menangani wadah enamel karena sifat getasnya yang membuatnya beresiko pecah/retak, meski tetap lebih sukar pecah/retak dibanding gelas. Jika bahan keramiknya sudah pecah, lapisan enamel tak lagi mampu mencegah karat pada besi/logam dasarnya.
Temperatur pelelehan keramik yang tinggi pun memperbaiki sifat food grade enamel. Karena diproses pada temperatur setinggi 800 0C, temperatur kerja wadah masak yang umumnya maksimum hanya 400-an 0C (kondisi jika panci langsung dipanaskan di atas api kompor gas) jelas tak akan mampu merusak lapisan enamel. Artinya, lapisan enamel tak akan rusak karena pemanasan api. Hal ini berbeda dengan lapisan teflon contohnya, yang pada temperatur tertentu (230-an 0C) akan mudah rusak. Namun demikian, selalu lebih baik tidak memanaskan wadah enamel kosong di atas api karena temperaturnya akan naik amat tinggi. Pastikan wadah enamel telah berisi makanan/air/minyak/kuah/susu sebelum dipanaskan.
Wadah makanan enamel sebenarnya tidak menuntut perawatan yang rumit. Bahan dasar keramiknya yang sangat tidak reaktif itu sudah menjamin kemudahan perawatannya. Cukup pastikan untuk segera membersihkan dan mengeringkan enamel setelah digunakan serta menghindarkannya dari benturan keras, wadah enamel Anda pun dijamin tahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar